Tugas Kelompok
Minggu 3
Anggota Kelompok
:
1. Septa
Skundarian (26212921)
2. Canya
Pramesthi (21212552)
3. Dwi
Anisa (22212268)
4. Kasanti
Oktaviani (24212039)
5. Richky
Aprisia (26212280)
6. Bursa
saham dunia berbeda kaitannya dengan perusahaan domestic melawan perusahaan
asing yang terdaftar.
Diminta
:
Masuk ke halaman situs The World
Federation of Stock Exchanges (www.world-exchanges.org). Untuk setiap Negara
yang dibahas dalam bab ini, identifikasi beberapa perusahaan domestic dan asing
yang terdaftar. Bagaimana perbandingan Negara-negara tersebut dan apa saja
implikasi dari pola yang telah diamati.
Jawaban:
a. Perancis
Perusahaan yang berada
di perancis :
§ Bugattikantor terdaftar
terletak di Perancis tetapi sekarang dimiliki oleh perusahaan Jerman.
§ Sanofi-Aventis– merger
antara Sanofi-Synthélabo dan Aventis pada tahun 2004
§ Schlumberger
Limited– didirikan di
Antilles Belanda
§ Thales
Group– dinamakan
dari Thomson-CSF di 2000
§Thomson– dinamakan dari
Thomson Multimedia di 2002, dan dipasarkan
sebagai RCA dan General Electric di AS
§ Altran
§ AOM
§ Arianespace
SA
b. Jerman
Perusahaan yang berada
di Jerman :
§ Volkswagen
AG
§ ON SE
§ Daimler
AG
§ Siemens
AG
§ Deutsche
Telekom AG
c. Republik
Ceko
Perusahaan yang berada
di republik ceko :
§ Avar
§ Benesov
§ Blucina
§ Domazlice
§ Groll
d. Belanda
Perusahaan yang berada
di Belanda :
§ DAF
Trucks
§ Deli
Maatschappij
§ Deli-HTL
§ Gemalto
§ Geoctroyeerde
Westindische Compagnie
e. Inggris
Perusahaan yang berada
di Inggris :
§ Aegis
Defence Services
§ BAE
Systems
§ British
American Tobacco
§ Burberry
§ Thermo
King
8. Beberapa perusahaan
dari 5 negara yang dibahas di bab ini telah terdaftar dalam New York Stock
Exchange (NYSE)
Diminta :
identifikasi
perusahaan yang ada di NYSE dari 5 negara yang dibahas di bab ini. Bagaimana
perbandingan sejumlah perusahaan yang terdaftar dari 5 negara ini dengan
perusahaan-perusahaan lainnya di Negara Eropa? Apa maksud dari semua pola
tersebut
Jawaban :
Banyak Negara di
kawasan Eropa yang memiliki sistem pengawasan dan dalam pelaporan keuangan yang
baik, yaitu seperti Jerman, Belanda, Prancis, Republik Ceko, ataupun inggris.
Tetapi disetiap Negara pasti memiliki peraturan atau sistemnya masing-masing.
Untuk memahami sistem akuntansi di setiap masiing-masing Negara mari kita lihat
perbedaan dan persamaannya.
a.
PERANCIS
Regulator
§ CNC (Badan Akuntansi
Nasional)
§ CRC (Komite Regulasi
Akuntansi)
§ AMF (Otoritas Pasar
Keuangan)
§ OEC (Institut Akuntan
Publik)
§ CNCC (Institut
Nasional Undang-Undang Auditor)
Regulasi
§ Plan Compatable
General (Undang-Undang Akuntansi Nasional)
Laporan
Keuangan
§ Neraca, Laporan laba
rugi, Catatan atas laporan keuangan, Laporan direktur, Laporan Auditor, Laporan
arus kas (dirokemdasikan oleh CNC).
§ Laporan khas Perancis
adalah laporan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan sosial (bagi
perusahaan besar).
§ Laporan keuangan harus
diaudit kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
b.
JERMAN
Regulator
Regulator
§ DRSC (German
Accounting Standards Committee), GASC (mengawasi DRSC), FREP (Dewan Sektor
Swasta), Wirtschaftspruferkammer (Chamber of Accountants).
Regulasi
§
German Commercial Code (HGB) dan keputusan hakim. Akuntansi
Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan yang tepat yang bisa
menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik.
Laporan Keuangan
§ Neraca, Laporan laba
rugi, Catatan, Laporan Manajemen, Laporan Auditor
§ Perusahaan kecil
dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun sebuah
neraca singkat. Laporan khas Jerman adalah laporan pribadi dari auditor kepada
dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan.
c.
REPUBLIK CEKO
Regulator
§ Parlemen
§ Menteri Keuangan
§ Chamber of Auditors
Regulasi
§ Commercial Code
§ Accountancy Act
§ dan Dekrit Menteri
Keuangan
Laporan Keuangan
- Neraca, akun keuntungan dan
kerugian (laporan laba rugi) dan catatan, Perusahaan kecil tidak
diwajibkan melakukan audit memiliki persyaratan pengungkapan yang singkat.
Perusahaan Ceko yang terdaftar harus menggunakan IFRS dan memberikan
laporan laba rugi per 3 bulan.
- Perusahaan tidak terdaftar bisa
memilih IFRS atau standar akuntansi Ceko dalam laporan keuangan gabungan
mereka tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan
pribadi.
d.
BELANDA
Regulator
- DASB (Dutch Accounting
Standards Board)
- AMF (Authority for the
Financial Markets)
- Enterprise ChamberNivRA
(Netherlands Institute of Registeraccountants)
Regulasi
- Act on Annual Financial
Statements 1970.
Laporan Keuangan
- Neraca, laporan laba rugi,
catatan, laporan direktur dan informasi lain yang sudah ditentukan,
laporan arus kas dianjurkan.
- Perusahaan kecil dibebaskan
dari persyaratan audit dan dapat menyusun laba rugi singkat dan neraca.
Perusahaan menengah harus diaudit tapi boleh mengeluarkan laporan laba
rugi singkat.
- Laporan keuangan dan akuntansi
pajak merupakan dua aktivitas yang berbeda. Perusahaan terdaftar harus
menggunakan IFRS, tapi semua perusahaan diperbolehkan menggunakan IFRS
alih-alih pedoman Belanda.
e.
INGGRIS
Regulator
- CCAB (Consultative Committee of Accountancy Bodies)
- FRC (Financial Reporting Council)
- AIDB (Accountancy Investigation dan Discipline Board)
- POB (Professional Oversight Board).
Regulasi
- Undang-Undang Perusahaan 1981
dan profesi akuntansi.
Laporan Keuangan
- Laporan direktur, akun laba dan
rugi serta neraca, laporan arus kas, laporan keseluruhan laba dan rugi,
laporan kebijakan akuntansi, catatan yang direferensikan dalam laporan
keuangan, dan laporan auditor.
- Perusahaan kecil dan menengah
dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan termasuk laporan
gabungan, dan diizinkan untuk menyusun akun singkat dengan informasi
minimun yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk mempermudah anda
mengetahui perbedaan dan persamaan sistem akuntansi dari kelima Negara di atas,
perhatikan Tabel berikut ini:
Perbandingan
dari beberapa Negara berikut ini :
Keterangan
|
Republik Ceko
|
Perancis
|
Jerman
|
Belanda
|
Inggris
|
Perusahaan terdaftar-laporan keu.
Gabungan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Perusahaan terdaftar-laporan keuangan
perusahaan pribadi
|
Diharuskan
|
Dilarang
|
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan
informasi
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaan tdk terdaftar-laporan keu.
Gabungan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaan tdk terdaftar-laporan
keuangan perusahaan pribadi
|
Dilarang
|
Dilarangb
|
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan
informasi
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Setelah memahami
uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mekanisme
pengawasan akuntansi dan laporan keuangan yang paling efektif adalah
Negara Belanda. Karena memiliki sistem yang sederhana tetapi tidak mempersulit
perusahaan kecil ataupun menengah. Akan tetapi perusahaan-perusahaan kecil dan
menengah tersebut pun tidak dilepas atau seenaknya saja dalam membuat laporan
keuangan. Dan tetap membuat laporan keuangan yang wajib walau singkat, dan
mengaudit keuangan agar bias mengetahui apakah ada kecurangan atau suatu
kendala yang bisa mengancam perusahaan tersebut.
12. Daftar dibawah ini adalah rasio
keuangan yang digunakan oleh analisis:
· Likuiditas:
rasio terkini; arus kas dari kegiatan operasi terhadap utang lancar
· Solvabilitas:
utang terhadap ekuitas; utang terhadap aset
· Profitabilias:
pengembalan aset; pengembalian ekuitas
Diminta:
Asumsikan bahwa Anda membandingkan rasio
keuangan perusahaan dari dua negara yang dibahas dalam bab ini. Diskusikan
bagaimana praktik akuntansi diidentifikasi seperti pada Tampilan 3-6 akan
memrngaruhi perbandingan Anda bagi masing-masing enam rasio dalam daftar.
Jawaban:
Ringkasan Praktik Akuntansi Signifikan
|
IFRS
|
PRANCIS
|
JERMAN
|
REPUBLIK
CEKO
|
BELANDA
|
INGGRIS
|
Kombinasi bisnis: pembelian atau
penyatuan
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Goodwill
|
Kapitalisasi dan pengujian penurunan
nilai
|
Kapitalisasi dan amortisasi
|
Kapitalisasi dan amortisasi
|
Kapitalisasi dan amortisasi
|
Kapitalisasi dan amortisasi
|
Kapitalisasi dan amortisasi
|
Asosiasi
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Valuasi aset
|
Harga perolehan dan harga pasar
|
Harga Perolehan
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan dan harga pasar
|
Harga perolehan dan harga pasar
|
Beban depresiasi
|
Dasar ekonomi
|
Dasar pajak
|
Dasar pajak
|
Dasar ekonomi
|
Dasar ekonomi
|
Dasar ekonomi
|
Valuasi persediaan LIFO
|
Tidak diizinkan
|
Tidak diizinkan
|
diizinkan
|
Tidak diizinkan
|
diizinkan
|
Tidak diizinkan
|
Kemungkinan rugi
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Pinjaman dana
|
Dikapitalisasi
|
Tidak dikapitalisasi
|
Tidak dikapitalisasi
|
Tidak dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Pajak tangguhan
|
Diakui
|
Tidak diakui
|
Tidak diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Simpanan untuk manipulasi laba
|
Diakui tidak
|
Tidak diakui Digunakan
|
Tidak diakui Digunakan
|
Diakui sebagian
|
Diakui sebagian
|
Diakui sebagian
|
1. Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek
yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne
:”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan
Quick Ratio berada pada 100%”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
a. Current
Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Current Ratio = Aktiva
Lancar/Hutang Lancar
b. Quick
Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan
rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick
Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Quick Ratio = Aktiva Lancar –
Persediaan/Hutang Lancar
c. Cash
Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash
Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Cash Ratio = Cash +
BANK/Hutang Lancar
2.
Ratio Solvabilitas
Rasio
ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang
disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan
tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan
dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio
Leverage adalah :
a. Total
Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan
ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya. Rasio ini dapat dihitung denga
rumus yaitu :
Total
Debt to equity Ratio = Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham
b. Total
Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva )
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang
lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini
menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Total
Debt to Total Asset Ratio = Total Hutang/Total Aktiva
3. Ratio Profitabilitas
Rasio
ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan,
profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio
ini adalah :
a. Gross
Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
b. Merupakan
perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan
dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai
dari jumlah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Gross
Profit Margin = Laba kotor/Penjualan Bersih
c. Net
Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba
bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dapat
dihitung dengan Rumus yaitu :
Net
Profit Margin = Laba Setelah Pajak/Penjualan Bersih
d. Earning
Power of Total investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Earning
Power of Total investment = Laba Sebelum Pajak/Total aktiva
e. Return
on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh
pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu :
Return
on Equity = Laba Setelah Pajak/Ekuitas Pemegang Saham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar