Senin, 22 April 2013

E-Commerce

A. PERDAGANGAN ELEKTRONIK
  • E-Commerce di Luar Batas Perusahaan
  1. B2C (business to consumen): mengacu pada transaksi-transaksi yang terjadi pada sebuah bisnis dan konsumen akhir produk, melibatkan jumlah orang yang relatif sedikit, biasanya sangat terlatih dalam penggunaan sistem informasi dan mengenal proses bisnis yang terpengaruh oleh transaksi tersebut.
  2.  B2B (business to business): mengacu pada transaksi antarbisnis dimana tidak ada pihak yang menjadi konsumen akhir, membutuhkan perbedaan desain yang mendasar.
  • Manfaat-manfaat yang Diharapkan dari E-Commerce
  1. Perbaikan layanan pelanggan sebelum, selama dan setelah penjualan
  2. Perbaikan hubungan dengan pemasok dan komunitas keuangan
  3. Peningkatan imbal hasil ekonomis atas pemegang saham dan investasi pemilik
  • Kendala-kendala E-Commerce
  1. Biaya yang tinggi
  2. Kekhawatiran akan masalah keamanan
  3. Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia
  • Ruang Lingkup E-Commerce
  1. E-Commerce bersifat dinamis dan ruang lingkup pengaruhnya dapat berubah dalam waktu hanya beberapa bulan.
  • Jalan Menuju E-Commerce
  1. Apabila suatu perusahaan sudah memutuskan untuk mengimplementasikan e-commerce, maka perusahaan tersebut menyadari bahwa yang akan dilakukan bisa jadi merupakan suatu pekerjaan yang besar.

B. INTELIGENSI BISNIS (BUSINESS INTELLIGENCE)
  • Basis Data Eksternal
  1. Perusahaan menjadi semakin condong untuk melakukan pencarian eksternal sendiri untuk kecerdasan pasar. Pencarian eksternal telah dibantu oleh adanya fakta bahwa semakin banyak perusahaan memberikan informasinya sendiri di Web.
  • Mesin Pencari
  1. Suatu program komputer khusus yang menanyakan satu kata atau kelompok kata kepada pengguna untuk dicari.
  2. Langkah pertama menuju pencapaian e-commerce adalah mendapatkan pemahaman mengenai lingkungan dimana perdagangan akan dilaksanakan.

C. STRATEGI E-COMMERCE DAN SISTEM INTERORGANISASIONAL
  1. Strategi yang sering disebut-sebut adalah strategi dimana unsur-unsur yang ada dikaitkan dengan transmisi data elektronik.
  2. Nama strategi tersebut yaitu sistem organisasional (IOS)

D. SISTEM INTERORGANISASIONAL
  • Manfaat IOS
  1. Efisiensi komparatif memberikan para sekutu di dalam IOS keunggulan harga diatas para pesaingnya.
  2. Efisiensi internal: memungkinkan perusahaan mengmpulkan dan menganalisis data dengan cepat dan mengambil keputusan dengan cara yang lebih cepat lagi.
  3. Efisiensi interorganisasional: memungkinkan perusahaan itu menawarkan lebih banyak barang dan jasa, melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan pekerjaan tertentu ke pemasok atau pelanngan, serta lebih mudah mengumpulkan data lingkungan.
  4. Kekuatan penawaran dilakukan untuk menyelesaikan perselisihan dengan para pemasok atau pelanggan demi keuntungan perusahaan itu sendiri.
  5. Fitur-fitur produk yang unik
  6. Menurunkan biaya-biaya yang berhubungan dengan penelitian
  7. Meningkatkan biaya perpindahan

E. EDI
  • Ekstranet
  1. Perusahaan menggunakan ekstranet melalui kolaborasi dengan pemasok dan pelanggaan besar yang telah dipercaya.
  2. Ekstranet dapat menjadi solusi tepat bagi perusahaan yang ingin biayanya rendah
  3. Ekstranet menggunkan internet untuk komunikasi dan browser standar Web untuk menavigasi situs dan bertukar data.
  • Sekutu-sekutu Bisnis Proaktif dan Reaktif
  1. Sponsor IOS pada umumnya mengambil pendekatan proaktif, merangsang minat akan IOS dan mendorong partisipasi di dalam jaringan. Para partisipan pada umumnya merespon dengan cara yang reaktif, menerima atau menolak penawaran sponsor untuk menerapkan IOS.
  • Pengaruh Penerapan
  1. Tekanan kompetitif
  2. Penggunaan kekuasaan
  3. Kebutuhan internal
  4. Dukungan manajemen puncak
  • Manfaat Langsung dan Tidak Langsung IOS
  1. Manfaat langsung:
- Mengurangi kesalahan
- Menurunkan biaya
- Meningkatnya efisiensi operasional
2. Manfaat tidak langsung:
- Meningkatnya kemampuan untuk bersaing
- Memperbaiki hubungan dengan sekutu dagang
- Memperbaiki layanan pelanggan
F. STRATEGI B2C UNTUK E-COMMERCE
  • Produk-produk Digital
Pembeli produk digital menanggung biaya transaksi substansial dilihat dari segi biaya komputer, biaya koneksi online, media penyimpanan dst.
  • Produk-produk Fisik
Produk fisik tidak dapat dikomsumsi melalui Web; sebagai gantinya harus dikirimkan kepada pelanggan.
  • Penjualan Maya Versus Campuran
  1. Penjualan maya: penjualan yang dilakukan perusahaan yang tidak mengoperasikan tempat berjualan fisik.
  2. Penjualan campuran: perusahaan memiliki tempat berjualan secara fisik dan situs Web dimana pelanggan dapat membeli produk.
  3. Pemerintahan Elektronik: Salah satunya pemerintah menggunakan e-commerce untuk menagih pajak.

G. LANGKAH ECOMMERCE BERIKUTNYA
  • Perdagangan Bergerak
Penggunaan telepon seluler dan asisten digital pribadi untuk melakukan e-commerce nirkabel.
  • Nirkabel Berkelas Bisnis di Semua Tempat
Hot spot internet nirkabel cukup memadai untuk penggunaan Web umum maupun pribadi. Hot spot biasanya menggunakan suatu suatu koneksi kabel lalu dipancarkan ke suatu wilayah yang kurang lebih berjarak 100m dari poin akses tersebut.

H. MENGGUNAKAN INTERNET
  • World Wide Web
Kumpulan komputer yang bertindak sebagai server isi/kandungan yang menyimpan dokumen-dokumen yang diformat.

I. SARAN-SARAN KEBERHASILAN PENGGUNAAN INTERNET
  1. Pastikan situs Web Anda kuat
  2. Pastikan browser dan struktur basis data Anda fleksibel maupun intuitif
  3. Menekankan isi
  4. Sering diperbarui
  5. Melihat di luar pelanggan
  6. Tujukan isi pada kebutuhan spesifik pengguna
  7. Menjadikan internet intuitif
  8. Berada di lokasi Web yang tepat
  9. Ciptakan rasa kebersamaan
  10. Carilah bantuan jika Anda membutuhkannya

Jumat, 12 April 2013

Conditional Sentence



Conditional sentences are sentences expressing factual implications, or hypothetical situations and their consequences. They are so called because the validity of the main clause of the sentence is conditional on the existence of certain circumstances, which may be expressed in a dependent clause or may be understood from the context.
A full conditional sentence (one which expresses the condition as well as its consequences) therefore contains two clauses:
1. The conditional clause expressing the condition, called the protasis
2. The main clause expressing the consequence, called the apodosis.
If I have enough money,
conditional clause    
I will go to Japan.
    main clause
I will go to Japan,
main clause    
if I have enough money
    conditional clause



TYPE 1
if + Simple Present, will-Future
( If + S + V1 , S + will + V1 )

Example: If I find her address, I will send her an invitation.
Note: Main clause and / or if clause might be negative
Example: If I don’t see him this afternoon, I will phone him in the evening.
Use
Conditional Sentences Type I refer to the future. An action in the future will only happen if a certain condition is fulfilled by that time. We don't know for sure whether the condition actually will be fulfilled or not, but the conditions seems rather realistic – so we think it is likely to happen. And this type no find of fact ( open condition, what is said in the condition is possible ).
Example: If I find her address, I’ll send her an invitation.
I want to send an invitation to a friend. I just have to find her address. I am quite sure, however, that I will find it.
Example: If John has the money, he will buy a Ferrari.
I know John very well and I know that he earns a lot of money and that he loves Ferraris. So I think it is very likely that sooner or later he will have the money to buy a Ferrari.


TYPE 2
if + Simple Past, main clause with Conditional I (= would + Infinitive)
( If + S + V2 , S + would + V1 )

Example: If I found her address, I would send her an invitation.
Note: Main clause and / or if clause might be negative.
Example: If I had a lot of money, I wouldn’t stay here.

 

Were instead of Was

In IF Clauses Type II, we usually use ‚were‘ – even if the pronoun is I, he, she or it –.
Example: If I were you, I would not do this.
Use
Conditional Sentences Type II refer to situations in the present. An action could happen if the present situation were different. I don't really expect the situation to change, however. I just imagine „what would happen if …“. Type 2 have a fact because in this type have unreal (impossible) or improbable situations.
Example: If I found her address, I would send her an invitation.
I would like to send an invitation to a friend. I have looked everywhere for her address, but I cannot find it. So now I think it is rather unlikely that I will eventually find her address.
Fact : I don’t find her address so I don’t send her an invitation .
Example: If John had the money, he would buy a Ferrari.
I know John very well and I know that he doesn't have much money, but he loves Ferraris. He would like to own a Ferrari (in his dreams). But I think it is very unlikely that he will have the money to buy one in the near future.
Fact : John don’t have the money so he don’t buy Ferrari

TYPE 3
if + Past Perfect, main clause with Conditional II
( If + S + had + V3 , S + would + have + V3 )

Example: If I had found her address, I would have sent her an invitation.
Note: Main clause and / or if clause might be negative.
Example: If I hadn’t studied, I wouldn’t have passed my exams.

Use

Conditional Sentences Type III refer to situations in the past. An action could have happened in the past if a certain condition had been fulfilled ( just regret ). Things were different then, however. We just imagine, what would have happened if the situation had been fulfilled. And this type also have a fact like a type two because this condition is unreal .
Example: If I had found her address, I would have sent her an invitation.
Sometime in the past, I wanted to send an invitation to a friend. I didn't find her address, however. So in the end I didn't send her an invitation.
Fact : I didn’t find her address so I didn’t send her an invitation
Example: If John had had the money, he would have bought a Ferrari.
I knew John very well and I know that he never had much money, but he loved Ferraris. He would have loved to own a Ferrari, but he never had the money to buy one.
Fact : John didn’t have a money so he didn’t buy a Ferrari.







Sistem Ekonomi Indonesia


Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan keejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain;
  2. Sistem “Etatisme”, negara sagat dominan serta mematikan potensi dan daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
  3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu keompok dalam bentuk monopoli yang mergikan masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia adalah pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagau berikut :
  1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;
  2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
  3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
  4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi ekonomi tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai cta-cita sosial dengan ciri-cirinya. Selanjutnya, setiap Tap MPR tentang GBHN mencantumakn demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dengan ciri-ciri posiif yang selalu harus dipupuk dan dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan dalam poin-poin berikut :
  1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;
  2.  Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
  3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
  4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
  5. Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak;
  6. Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat;
  7. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam batas-batas yang tidak merugikan kepentngan umum;
  8. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat;
  9. Fakir miskin dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.


Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :
a. Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan
b. Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik
c. Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector swasta.
d. Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.

e. Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar. “lazimnya suatu system ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi yang dianut suatu Negara.
Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha swasta.

Macam - Macam Sistem Ekonomi



Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
Sistem Kapitalis
Sistem kapitalis merupakan satu sistem ekonomi yang wujud sejak kurun ke-19. Di antara ciri-ciri terpenting sistem ini ialah ia mengamalkan dasar pasaran bebas dan pemilikan harta individu. Dalam sistem ini,  individu bebas menggunakan sumber-sumber yang ada tanpa banyak campur tangan daripada kerajaan / negara. Kerajaan / negara tidak mengawal sumber dan tidak juga menetapkan upah dan harga. Amerika Serikat adalah di antara contoh negara yang menganut sistem ini.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis :
  1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
  2. Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
  3. Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
  4. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
  5. Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
  6. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.
  7. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis :
  1. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
  2. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
  3. Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.
Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis :
  1. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
  2. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas  (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).


Sistem Ekonomi Sosialis
Suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat seperti keperluan utama yaitu listrik, air, telekomunikasi, tenaga, industri-industri berat dan sumber-sumber pertanian. Pihak swasta hanya mengendalikan dan memiliki perniagaan-perniagaan kecil dan tidak penting. Dengan itu, kerajaan / negara menguasai pasaran dan menjadi peserta utama yang menetapkan upah harga dalam pasaran. Negara-negara yang mengamalkan sistem ini adalah negara-negara Eropa Timur, Myanmar, Laos dan beberapa negara di Afrika.
Ciri-ciri Sistem ekonomi sosialis :
  1. Lebih mengutamakan kebersamaan
  2. Peran pemerintah aktif
  3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Kelebihan sistem ekonomi Sosialis :
  1. Disediakannya kebutuhan pokok oleh pemerintah
  2. Kegiatan ekonomi didasarkan perencanaan negara
  3. Produksi dikelola oleh Negara
Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis :
  1. Sulit melakukan transaksi
  2. Membatasi kebebasan
  3. Mengabaikan pendidikan moral
Sistem Ekonomi Komunis
Sistem ini tidak menitikberatkan kepada pemilikan harta pribadi dan mengetepikan langsung dasar pasaran bebas. Segala pemindahan dan penagihan sumber daya semuanya adalah diatur oleh kerajaan / negara. Rakyat dan swasta tidak dibenarkan secara langsung menguasai sumber-sumber negara. Sebaliknya sumber-sumber negara ditagihkan kepada rakyat mengikut kehendak kerajaan / negara. Sistem ini telah dianut oleh bekas Kesatuan Soviet, Republik Rakyat China, Cuba dan sebagian negara-negara Afrika. Sistem ini telah pun runtuh di beberapa buah negara asta kehendak rakyatnya sendiri.

Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan satu sistem ekonomi hasil daripada campuran diantara sistem kapitalis dan sistem sosialis. Melalui sistem ini, kerajaan dan swasta bekerjasama untuk membentuk satu pasaran yang lebih adil. Dasar-dasar kerajaan / negara diubah secara menyeluruh dan menggbungkan semua pihak termasuk pihak swasta. Kerajaan / negara sebagai penguasa meski bagaimanapun boleh campur tangan dalam pasaran serta urusan ekonomi dan keuangan sesuai keadaan .
Hak milik kerajaan / Negara  dan swasta akan dikelola untuk kebaikan rakyat. Walaupun kerajaan / Negara  menjadi pemilik kepada badan-badan utiliti tertentu tertentu  namun pihak swasta juga dibenarkan terlibat dalam kegiatan-kegiatan perniagaan yang besar serta menjadi pemilik kepada industri-industri gergasi yang penting di negara ini bahkan berbagai-bagai insentif diberikan untuk menggerakkan kegiatan sektor swasta. Malaysia adalah di antara negara yang menganut sistem ekonomi campuran.

Ekonomi Islam
Kegiatan ekonomi Islam merupakan satu kewajipan yang penting di dalam Islam. Tuntutan terhadap ekonomi di dalam Islam adalah penting kerana Islam satu cara hidup yang menyatupadukan kehendak-kehendak kebendaan dan rohaniah manusia.
Asas-asas ekonomi Islam terkandung di dalam Al-Quran dan juga sunah Rasulullah s.a.w. Daripada sumber-sumber ini, ulamak-ulamak dan ahli-ahli ekonomi Islam telah mengupas beberapa prinsip sistem ekonomi Islam.
Prinsip – prinsip utama yang dirumuskan dalam ekonomi Islam :
1.      Konsep Pemilik dan kekhalifahan
2.      Integrasi Antara Nilai-Nilai Akhlak Dan Kegiatan Ekonomi
3.      Sikap Positif  Terhadap Aktivitas Dan Pembangunan Ekonomi
4.      Tagihan kekayaan semula .
5.      Pembagian untung dan rugi .

Sistem Ekonomi Tradisional :
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.
Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :
  1. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
  2. Hanya sedikit menggunakan modal
  3. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
  4. Belum mengenal pembagian kerja
  5. Masih terikat tradisi
  6. Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional :
  1. Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat
  2. Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul
  3. Tidak individualistis
Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional :
  1. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah
  2. Mutu barang hasil produksi masih rendah
Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.”
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
  1. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
  2. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
  3. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
  4. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
  5. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
  6. Persaingan dilakukan secara bebas
  7. Peranan modal sangat vital
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu :
  1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
  2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
  3. Munculnya persaingan untuk maju
  4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
  5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :
  1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
  2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
  3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
  4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian
Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Ciri dari sistem ekonomi Komando adalah :
  1. Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
  2. Hak milik perorangan tidak diakui
  3. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
  4. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
Kelebihan Sistem Ekonomi Komando :
  1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
  2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
  3. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
  4. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
  5. Jarang terjadi krisis ekonomi
Kekurangan Sistem Ekonomi Komando :
  1. Mematikan inisiatif individu untuk maju
  2. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
  3. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
  1. Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
  2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
  3. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
  4. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kebaikan sistem ekonomi campuran
  1. Kebebasan berusaha
  2. Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
  3. Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
Kelemahan sistem ekonomi campuran
  1. Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
  2. Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan