Rabu, 25 Mei 2016

Tugas Individu Minggu ke 11 (Manajemen Resiko)

Walaupun bisnis wajarnya terkait dengan produksi dan distribusi produk dana jasa, konstribusi nyata dari ebuah bisnis kepada masyarakat adalah asumsi dan manajemen resiko. Manajer-manajer bisnis berasumsi bahwa risiko mengontrak manusia, modal fisik dan uang membentuk suatu produk atau jasa yang mungkin bisa diterima oleh masyarakat. Jika perusahaan mereka terbukti tidak berhasil, perusahaan itu bangkrut. Jika sukses, perusahaan mendapatkan keuntungan. Manajemen risko sangat menantang di level internasional terkait dengan banyaknya factor yang harus dipertimbangkan.

PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Tujuan manajemen risiko keuangan dalam tingkatan risiko  individu adalah untuk mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal dari perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan pada harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Pertumbuhan cepat layanan manajemen risiko menyatakan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai firma dengan mengatur risiko keuangan. Selain itu, investor dan pemegang saham lainnya terus-menerus mengharapkan manajer keuangan untuk mengenali dan secara aktif melakukan manajemen risiko pasar. Jika nilai perusahaan tersebut sama dengan nilai terkini dari arus kasnya di masa depan, manajemen eksposur aktif dapat dibenarkan dengan beberapa manfaat, yaitu :
a.       Manajemen eksposur dapat membantu menstabilkan arus kas yang diinginkan suatu perushaan.
b.      Manajemen eksposur aktif memungkinkan sebuah firma untuk memfokuskan diri pada risiko bisnis utamanya.
c.       Pemilik utang, pegawai, dan pelanggan juga memperoleh keuntungan dengan adanya manajemen eksposur.
d.      Produk derivatif dapat memungkinkan dana pensiun pemimpin perusahaan untuk menikmati keuntungan yang lebih besar dengan berinvestasi pada instrument tertentu tanpa harus benar-benar membeli atau menjual instrument pokok

PERAN AKUNTANSI
Para akuntan manajemen memerankan peran penting dalam proses manajemen risiko. Mereka membantu mengenali risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade off, memberikan penjelasan atas produk-produk pencegahan risiko tertentu dan menilai keefektifan program pencegahan risiko ini.
a.       Mengenali risiko pasar
Pemetaan risiko merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mengenali beragam jenis risiko pasar yang mungkin terjadi. Kerangka kerja dimulai dengan memeriksa hubungan antara risiko pasar dengan value drivers sebuah perusahaan dengan pesaingnya. Value driver smengacu pada kondisi keuangan utama dan perihal kinerja operasional yang mempengaruhi suatu perusahaan. Risiko pasar meliputi: risiko valuta dan risiko suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
b.      Mengukur trade off
Mengukur trade off yang berhubungan dengan alternatif dalam merespon suatu risiko.Manajemen dapat memilih untuk tetap menghadapi risiko daripada melakukan pencegahan jika biaya perlindungan risiko lebih tinggi daripada keuntungannya.
c.       Manajemen risiko di dunia nilai tukar mengambang
Dalam analisis ini ditekankan pada perubahan nilai tukar. Ada tiga alasan yang mendasari hal ini, yaitu:
·     Nilai tukar merupakan bentuk risiko umum dihadapi perusahaan diberbagai negara.
·      Eksekutif keuangazn yang berpengalaman menyatakan bahwa risiko valuta adalah salah satu risko eksternal yang paling sulit dan harus ditangani manajer keuangan.
·      Konsep manajemen risiko dan perlakuan akuntansi asosiasi terhadap risiko valuta asing bersifat sejajar dengan yang digunakan untuk risiko suku bunga, harga komoditas, dan harga ekuitas.

Dalam dunia nilai tukar mengambang, manajemen risiko terdiri atas:
a.       Mengantisipasi pergerakan nilai tukar
b.      Mengukur pemajanan perusahaan terhadap risiko bursa
c.       Merancang strategi perlindungan yang sesuai
d.      Membangun kembali manajemen risiko internal

Meramalkan Perubahan Nilai Tukar
Dalam mengembangakan program manajemen risiko bursa, manajer keuangan memiliki informasi tentang arah, waktu, dan besarnya perubahan nilai tukar. Jika mengetahui prospek nilai tukar, manajer keuangan dapat menyusun pengukuran pertahanan dengan lebih efektif dan efisien. Namun, ketepatan yang pasti dalam memperkirakan pergerakan mata uang masih sulit.
Akuntan harus dapat mengembangkan sistem yang dapat mengumpulkan dan memproses informasi yang tepat, lengkap mengenai segala sesuatu yang berhubungan pergerakan nilai tukar. Sistem yang menggabungkan informasi yang disediakan oleh layanan perkiraan eksternal, publikasi keuangan yang mengikuti pergerakan mata uang, dan kontrak harian dengan dealer mata uang.

Mengukur Pemajanan
Proses penyusunan permasalahan perusahaan untuk mengurangi akibat perubahan nilai tukar yang merugikan memerlukan informasi mengenai pemajanannya terhadap risiko kurs valuta asing. Eksposur valuta asing muncul ketika perubahan kurs valuta asing merubah nilai asset bersih, pendapatan, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional akan eksposur valuta asing memusatkan pada dua jenis pemajanan besar: translasi dan transaksi.

Pemajanan translasi
Pemajanan translasi mengukur dampak perubahan kurs valuta asing terhadap kesetaraan mata uang dalam negeri dari asset dan kewajiban mata uang asing suatu perusahaan. Pemajanan translasi dapat diukur dengan mengambil perbedaan antara asset dan kewajiban mata uang asing terbuka oleh suatu perusahaan.
Kelebihan asset terbuka akan kewajiban terbuka (yaitu perihal mata uang asing yang ditranslasikan pada nilai tukar terkini) menyebabkan posisi asset terbuka bersih. Hal ini  kadang dianggap sebagai pemajanan positif. Devaluasi mata uang asing yang terhadap mata uang pelaporan menghasilkan kerugian translasi. Sebaliknya, suatu perusahaan memiliki posisi kewajiban terbuka bersih , atau pemanjanan negative, ketika kewajiban terbuka melebihi asset terbuka . dalam keadaan ini devaluasi mata uang asing menyebabkan keuntungan translasi dan revaluasi menyebabkan kerugian translasi.

Akuntansi Vs Eksposur Ekonomi
Kerangka kerja pelaporan yang telah digambarkan sebelumnya menyoroti pemajanan suatu perusahaan terhadap risiko valuta asing yang bisa terjadi kapan pun. Namun pelaporan pemajanan translasi dan pemajanan transaksi tidaklah mengukur eksposur ekonomi peusahaan yang bersangkutan. Eksposur ekonomi adalah dampak dari perubahan nilai mata uang terhadap kinerja dan arus kas perusahaan di masa yang akan datang. Dari waktu ke waktu semakin banyak perusahaan yang membedakan antara pemajanan yang statis dan pemajanan yang mengalir alami.
Dugaan eksposur ekonomi mengakui bahwa perubahan nilai tukar berdampak pada posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga-harga input dan output yang berhubungan dengan harga-harga perusahaan asing pesaingnya. Misalnya, sebuah perusahaan Filipina mendapatkan buruh dan bahan produksinya dari dalam negeri. Devaluasi Filipina terhadap mata uang asing lainnya dapat meningkatkan posisi anak perusahaan. Anak perusahaan ini dapat meningkatkan ekspornya ke Australian dan Amerika Serikat karena peso yang mengalami devaluasi akan membuat barang-barang produksinya lebih murah dalam dolar Australia dan AS. Penjualan dalam negeripun dapat meningkat karena devaluasi peso akan membuat barang-barang impor lebih mahal dari mata uang lokal.
Perusahaan dapat memilih pencegahan risiko dengan cara:
a.       Memilih untuk memindahkan tempat produksi untuk mengurangi pemajanan operasional bisnis, namun kegiatan ini membutuhkan skala ekonomi yang forgoing, yang dapat mengurangi nilai pendapatan bisnis yang diharapkan.
b.      Perusahaan induk menggunakan portofolio untuk mengurangi risiko dengan memilih bisnis yang memiliki pemajanan pengganti kerugian.

Strategi Perlindungan
Setelah pemajanan valuta asing di ukur, langkah selanjutnya adalah merancang strategi pencegahan risiko yang akan mengurangi atau menghilangkan pemajanan tersebut. ada beberapa strategi untuk mengatasi pemajanan valuta asing:
a.       Lindung nilai neraca
Lindung nilai neraca dapat mengurangi pemajanan suatu perusahaan dengan menyesuaikan level dan denominasi moneter dari asset dan kewajiban perusahaan. Contohnya, meningkatnya neraca kas dalam mata uang asing dapat mengganti kerugian penurunan suku bunga dan pendapatan pada instrument pendapatan tetap dalam negeri. Metode lain untuk pencegahan risiko pemajanan positif anak perusahaan yang berlokasi di Negara mudah devaluasi adalah
·         Menjaga neraca kas mata uang lokal pada level minimum yang dibutuhkan untuk mendukung operasi tahun berjalan.
·         Mengirimkan kembali keuntungan pada perusahaan induk diatas nilai yang dibutuhkan untuk pelunasan modal.
·         Mempercepat (memimpin) pengumpulan piutang mata uang lokal yang belum dilunasi.
·         Menangguhkan (menambah lama) pembayaran utang mata uang lokal.
·         Mempercepat pembayaran mata uang luar negeri.
·         Menginvestasi kelebihan kas pada inventaris dan asset uang lokal yang sekiranya tidak akan membuat devaluasi terjadi.
·         Menginvestasikan dalam asset asing mata uang yang kuat.
b.      Pencegahan risko opeasional
Bentuk perlindungan risiko terpusat pada variable yang berpengaruh pada pendapatan dan pengeluaran mata uang asing. Peningkatan harga jual (untuk penjualan yang terfaktur dalam mata uang rentan devaluasi) dalam proporsi penurunan mata uang antisipasi dapat membantu melindungi margin kotor yang ditargetkan. Salah satunya dengan memfakturkan ke mata uang yang kuat. Lindung nilai struktural juga mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah dan komponen manufaktur. Namun, Pencegahan risiko neraca dan operasional mememakan biaya.
c.       Pencegahan risko kontraktual .
Ragam pencegahan risiko kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibelitas pada manajer dan melakukan manajemen eksposur valuta asing.

Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang memungkinkan penggunanya untuk mengurangi, menghilangkan, atau sebaliknya mnegalihkan risiko pasar kepada orang lain.
Pengetahuan tentang aturan-aturan menejemen akuntansi berkenaan dengan derivative merupakan hal yang penting ketika kita sedang merancang strategi lindung nilai yang efektif untuk perusahaan. Untuk memahami seberapa penting auntansi lindung nilai, kita menggambarkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai dasar. Pertama-ama, tinjaulan komponen dasar dari laporan keuangan (pajak hilang).
Para analisis biaya berfokus pada pendapatan operasional dalam mengevaluasi seberapa baik manajemen dalam menjalankan bisnis intinya. Pendapatan bersih terdiri atas dampak pembauran dari kejadian-kejadian yang tidak biasa.
Perlakuan akuntansi pada derivatif keuangan yang mendapat sambutan secara operasional adalah menandai produk untuk dipasarkan dengan keuntungan atau kerugian yang dianggap sebagai komponen pendapatan non-operasional.
Masalah akuntansi terkait dengan produk lindung nilai terkait dengan valuta asing memiliki hubungan dengan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan. Pengakuan memiliki arti apakah instrumen lindung nilai harus dianggap sebagai asset atau kewajiban dalam laporan keuangan.

Kontak Valuta Asing Berjangka
Pengimpor dan pengekspor biasanya menggunakan kontrak valuta asing berjangka ketika barang-barang yang akan difaktur dalam mata uanag asing dibeli dari atau dijual kepada pihak asing. Kontrak berjangka ini menjadi kompensasi atas risiko keuntungan atau kerugian transaksi ketika nilai tukar turun naik antara tanggal transaksi dan penyelesaian. Kontrak berjangka juga melindungi nilai mata uang asing antisipasi yang dapat dibayar atau dibayarkan kembali (kesepakatan mata uang asing) dan dapat digunakan untuk pertukaran yang diatur dan karenanya bersifat kurang likuid daripada kontrak-kontrak lainnya. Dengan kata lain, kontrak ini bersifat fleksibel dalam jumlah dan waktunya.
Kontak valuta asing berjangka adalah kesepakatan untuk mengirim atau menerima sejumlah mata uang asing untuk ditukar dengan mata uang dalam negeri, di tanggal yang akan datang, dengan nilai tukar yang ditentukan yang disebut dengan nilai berjangka.

Walaupun bisnis wajarnya terkait dengan produksi dan distribusi produk dana jasa, konstribusi nyata dari ebuah bisnis kepada masyarakat adalah asumsi dan manajemen resiko. Manajer-manajer bisnis berasumsi bahwa risiko mengontrak manusia, modal fisik dan uang membentuk suatu produk atau jasa yang mungkin bisa diterima oleh masyarakat. Jika perusahaan mereka terbukti tidak berhasil, perusahaan itu bangkrut. Jika sukses, perusahaan mendapatkan keuntungan. Manajemen risko sangat menantang di level internasional terkait dengan banyaknya factor yang harus dipertimbangkan.

PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Tujuan manajemen risiko keuangan dalam tingkatan risiko  individu adalah untuk mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal dari perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan pada harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Pertumbuhan cepat layanan manajemen risiko menyatakan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai firma dengan mengatur risiko keuangan. Selain itu, investor dan pemegang saham lainnya terus-menerus mengharapkan manajer keuangan untuk mengenali dan secara aktif melakukan manajemen risiko pasar. Jika nilai perusahaan tersebut sama dengan nilai terkini dari arus kasnya di masa depan, manajemen eksposur aktif dapat dibenarkan dengan beberapa manfaat, yaitu :
a.       Manajemen eksposur dapat membantu menstabilkan arus kas yang diinginkan suatu perushaan.
b.      Manajemen eksposur aktif memungkinkan sebuah firma untuk memfokuskan diri pada risiko bisnis utamanya.
c.       Pemilik utang, pegawai, dan pelanggan juga memperoleh keuntungan dengan adanya manajemen eksposur.
d.      Produk derivatif dapat memungkinkan dana pensiun pemimpin perusahaan untuk menikmati keuntungan yang lebih besar dengan berinvestasi pada instrument tertentu tanpa harus benar-benar membeli atau menjual instrument pokok

PERAN AKUNTANSI
Para akuntan manajemen memerankan peran penting dalam proses manajemen risiko. Mereka membantu mengenali risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade off, memberikan penjelasan atas produk-produk pencegahan risiko tertentu dan menilai keefektifan program pencegahan risiko ini.
a.       Mengenali risiko pasar
Pemetaan risiko merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mengenali beragam jenis risiko pasar yang mungkin terjadi. Kerangka kerja dimulai dengan memeriksa hubungan antara risiko pasar dengan value drivers sebuah perusahaan dengan pesaingnya. Value driver smengacu pada kondisi keuangan utama dan perihal kinerja operasional yang mempengaruhi suatu perusahaan. Risiko pasar meliputi: risiko valuta dan risiko suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
b.      Mengukur trade off
Mengukur trade off yang berhubungan dengan alternatif dalam merespon suatu risiko.Manajemen dapat memilih untuk tetap menghadapi risiko daripada melakukan pencegahan jika biaya perlindungan risiko lebih tinggi daripada keuntungannya.
c.       Manajemen risiko di dunia nilai tukar mengambang
Dalam analisis ini ditekankan pada perubahan nilai tukar. Ada tiga alasan yang mendasari hal ini, yaitu:
·      Nilai tukar merupakan bentuk risiko umum dihadapi perusahaan diberbagai negara.
·      Eksekutif keuangan yang berpengalaman menyatakan bahwa risiko valuta adalah salah satu risko eksternal yang paling sulit dan harus ditangani manajer keuangan.
·      Konsep manajemen risiko dan perlakuan akuntansi asosiasi terhadap risiko valuta asing bersifat sejajar dengan yang digunakan untuk risiko suku bunga, harga komoditas, dan harga ekuitas.

Dalam dunia nilai tukar mengambang, manajemen risiko terdiri atas:
a.       Mengantisipasi pergerakan nilai tukar
b.      Mengukur pemajanan perusahaan terhadap risiko bursa
c.       Merancang strategi perlindungan yang sesuai
d.      Membangun kembali manajemen risiko internal

Meramalkan Perubahan Nilai Tukar
Dalam mengembangakan program manajemen risiko bursa, manajer keuangan memiliki informasi tentang arah, waktu, dan besarnya perubahan nilai tukar. Jika mengetahui prospek nilai tukar, manajer keuangan dapat menyusun pengukuran pertahanan dengan lebih efektif dan efisien. Namun, ketepatan yang pasti dalam memperkirakan pergerakan mata uang masih sulit.
Akuntan harus dapat mengembangkan sistem yang dapat mengumpulkan dan memproses informasi yang tepat, lengkap mengenai segala sesuatu yang berhubungan pergerakan nilai tukar. Sistem yang menggabungkan informasi yang disediakan oleh layanan perkiraan eksternal, publikasi keuangan yang mengikuti pergerakan mata uang, dan kontrak harian dengan dealer mata uang.

Mengukur Pemajanan
Proses penyusunan permasalahan perusahaan untuk mengurangi akibat perubahan nilai tukar yang merugikan memerlukan informasi mengenai pemajanannya terhadap risiko kurs valuta asing. Eksposur valuta asing muncul ketika perubahan kurs valuta asing merubah nilai asset bersih, pendapatan, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional akan eksposur valuta asing memusatkan pada dua jenis pemajanan besar: translasi dan transaksi.

Pemajanan translasi
Pemajanan translasi mengukur dampak perubahan kurs valuta asing terhadap kesetaraan mata uang dalam negeri dari asset dan kewajiban mata uang asing suatu perusahaan. Pemajanan translasi dapat diukur dengan mengambil perbedaan antara asset dan kewajiban mata uang asing terbuka oleh suatu perusahaan.
Kelebihan asset terbuka akan kewajiban terbuka (yaitu perihal mata uang asing yang ditranslasikan pada nilai tukar terkini) menyebabkan posisi asset terbuka bersih. Hal ini  kadang dianggap sebagai pemajanan positif. Devaluasi mata uang asing yang terhadap mata uang pelaporan menghasilkan kerugian translasi. Sebaliknya, suatu perusahaan memiliki posisi kewajiban terbuka bersih , atau pemanjanan negative, ketika kewajiban terbuka melebihi asset terbuka . dalam keadaan ini devaluasi mata uang asing menyebabkan keuntungan translasi dan revaluasi menyebabkan kerugian translasi.

Akuntansi Vs Eksposur Ekonomi
Kerangka kerja pelaporan yang telah digambarkan sebelumnya menyoroti pemajanan suatu perusahaan terhadap risiko valuta asing yang bisa terjadi kapan pun. Namun pelaporan pemajanan translasi dan pemajanan transaksi tidaklah mengukur eksposur ekonomi peusahaan yang bersangkutan. Eksposur ekonomi adalah dampak dari perubahan nilai mata uang terhadap kinerja dan arus kas perusahaan di masa yang akan datang. Dari waktu ke waktu semakin banyak perusahaan yang membedakan antara pemajanan yang statis dan pemajanan yang mengalir alami.
Dugaan eksposur ekonomi mengakui bahwa perubahan nilai tukar berdampak pada posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga-harga input dan output yang berhubungan dengan harga-harga perusahaan asing pesaingnya. Misalnya, sebuah perusahaan Filipina mendapatkan buruh dan bahan produksinya dari dalam negeri. Devaluasi Filipina terhadap mata uang asing lainnya dapat meningkatkan posisi anak perusahaan. Anak perusahaan ini dapat meningkatkan ekspornya ke Australian dan Amerika Serikat karena peso yang mengalami devaluasi akan membuat barang-barang produksinya lebih murah dalam dolar Australia dan AS. Penjualan dalam negeripun dapat meningkat karena devaluasi peso akan membuat barang-barang impor lebih mahal dari mata uang lokal.
Perusahaan dapat memilih pencegahan risiko dengan cara:
a.       Memilih untuk memindahkan tempat produksi untuk mengurangi pemajanan operasional bisnis, namun kegiatan ini membutuhkan skala ekonomi yang forgoing, yang dapat mengurangi nilai pendapatan bisnis yang diharapkan.
b.      Perusahaan induk menggunakan portofolio untuk mengurangi risiko dengan memilih bisnis yang memiliki pemajanan pengganti kerugian.

Strategi Perlindungan
Setelah pemajanan valuta asing di ukur, langkah selanjutnya adalah merancang strategi pencegahan risiko yang akan mengurangi atau menghilangkan pemajanan tersebut. ada beberapa strategi untuk mengatasi pemajanan valuta asing:
a.       Lindung nilai neraca
Lindung nilai neraca dapat mengurangi pemajanan suatu perusahaan dengan menyesuaikan level dan denominasi moneter dari asset dan kewajiban perusahaan. Contohnya, meningkatnya neraca kas dalam mata uang asing dapat mengganti kerugian penurunan suku bunga dan pendapatan pada instrument pendapatan tetap dalam negeri. Metode lain untuk pencegahan risiko pemajanan positif anak perusahaan yang berlokasi di Negara mudah devaluasi adalah
·         Menjaga neraca kas mata uang lokal pada level minimum yang dibutuhkan untuk mendukung operasi tahun berjalan.
·         Mengirimkan kembali keuntungan pada perusahaan induk diatas nilai yang dibutuhkan untuk pelunasan modal.
·         Mempercepat (memimpin) pengumpulan piutang mata uang lokal yang belum dilunasi.
·         Menangguhkan (menambah lama) pembayaran utang mata uang lokal.
·         Mempercepat pembayaran mata uang luar negeri.
·         Menginvestasi kelebihan kas pada inventaris dan asset uang lokal yang sekiranya tidak akan membuat devaluasi terjadi.
·         Menginvestasikan dalam asset asing mata uang yang kuat.
b.      Pencegahan risko opeasional
Bentuk perlindungan risiko terpusat pada variable yang berpengaruh pada pendapatan dan pengeluaran mata uang asing. Peningkatan harga jual (untuk penjualan yang terfaktur dalam mata uang rentan devaluasi) dalam proporsi penurunan mata uang antisipasi dapat membantu melindungi margin kotor yang ditargetkan. Salah satunya dengan memfakturkan ke mata uang yang kuat. Lindung nilai struktural juga mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah dan komponen manufaktur. Namun, Pencegahan risiko neraca dan operasional mememakan biaya.
c.       Pencegahan risko kontraktual .
Ragam pencegahan risiko kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibelitas pada manajer dan melakukan manajemen eksposur valuta asing.

Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang memungkinkan penggunanya untuk mengurangi, menghilangkan, atau sebaliknya mnegalihkan risiko pasar kepada orang lain.
Pengetahuan tentang aturan-aturan menejemen akuntansi berkenaan dengan derivative merupakan hal yang penting ketika kita sedang merancang strategi lindung nilai yang efektif untuk perusahaan. Untuk memahami seberapa penting auntansi lindung nilai, kita menggambarkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai dasar. Pertama-ama, tinjaulan komponen dasar dari laporan keuangan (pajak hilang).
Para analisis biaya berfokus pada pendapatan operasional dalam mengevaluasi seberapa baik manajemen dalam menjalankan bisnis intinya. Pendapatan bersih terdiri atas dampak pembauran dari kejadian-kejadian yang tidak biasa.
Perlakuan akuntansi pada derivatif keuangan yang mendapat sambutan secara operasional adalah menandai produk untuk dipasarkan dengan keuntungan atau kerugian yang dianggap sebagai komponen pendapatan non-operasional.
Masalah akuntansi terkait dengan produk lindung nilai terkait dengan valuta asing memiliki hubungan dengan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan. Pengakuan memiliki arti apakah instrumen lindung nilai harus dianggap sebagai asset atau kewajiban dalam laporan keuangan.

Kontak Valuta Asing Berjangka
Pengimpor dan pengekspor biasanya menggunakan kontrak valuta asing berjangka ketika barang-barang yang akan difaktur dalam mata uanag asing dibeli dari atau dijual kepada pihak asing. Kontrak berjangka ini menjadi kompensasi atas risiko keuntungan atau kerugian transaksi ketika nilai tukar turun naik antara tanggal transaksi dan penyelesaian. Kontrak berjangka juga melindungi nilai mata uang asing antisipasi yang dapat dibayar atau dibayarkan kembali (kesepakatan mata uang asing) dan dapat digunakan untuk pertukaran yang diatur dan karenanya bersifat kurang likuid daripada kontrak-kontrak lainnya. Dengan kata lain, kontrak ini bersifat fleksibel dalam jumlah dan waktunya.

Kontak valuta asing berjangka adalah kesepakatan untuk mengirim atau menerima sejumlah mata uang asing untuk ditukar dengan mata uang dalam negeri, di tanggal yang akan datang, dengan nilai tukar yang ditentukan yang disebut dengan nilai berjangka.

Kamis, 05 Mei 2016

Tugas Individu Minggu 10 (Perencanaan dan Pengendalian Manajerial)

Persaingan global bersamaan dengan berlanjutnya kemajuan teknologi secara signifikan mengubah pandangan bisnis dan persyaratan pelaporan internalnya. Banyaknya hal-hal yang mempersulit manajemen seperti berlanjutnya pengurangan rintangan dalam perdagangan nasional, berkembangnya nilai mata uang, risiko yang besar, pembatasan pembayaran dana nasional, perbedaan system pajak nasional, nilai suku bunga yang berbeda, dan pengaruh pertukaran komoditas dan harga ekuitas pada asset perusahaan, pendapatan, dan biaya modal yang beragam.
Persaingan global dan cepatnya penyebaran pengetahuan mendukung penyempitan keragaman praktik manajemen akuntansi nasional. Tekanan tambahan termasuk perubahan pasar dan teknologi, berkembangnya perusahaan swasta, biaya dan performa insentif, koordinasi operasi global melalui usaha bersama dan hubungan strategis lainnya dan tuntutan pemegang saham yang terus-menerus untuk nilai tambah inisiatif.

PERMODELAN BISNIS
Permodelan bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri atas perumusan, pelaksanaan, dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat dimensi kritis:
a.    Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan ke depannya.
b.    Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangaan kemampuan perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
c.    Mengembangkan system informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
d.   Menerjemahkan pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan yang  jelas.

MATERI PERENCANAAN
Materi perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan untuk meninjau lingkungan internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman dan kesempatan. Sistem bisa diterapkan untuk memperoleh informasi kondisi pesaing dan pasar. Kondisi pesaing dan pasar dianalisis Karena dampaknya yang kuat bagi status persaingan perusahaan dan profitabilitasnya.
Materi seperti ini adalah WOTS-UP. Analisis WOTS-UP adalah sebuah perubahan versi dari analisis SWOT, dimana akan selalu diperbaiki sebagai sebuah alat perencanaan strategis. Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang hubungannya dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen untuk menghasilkan serangkaian strategi yang bisa diterima.

PENGANGGARAN  MODAL
Global keputusan untuk berinvestasi di luar negeri adalah sebuah elemen kritis dalam strategi global bagi perusahaan multinasional. Penanaman modal luar negeri secara tidak langsung biasanya melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Analisis penganggaran modal membantu meyakinkan bahwa rencana strategis secara keuangan bisa diterima dan menguntungkan.
Ada metode canggih dalam keputusan penanaman modal. Prosedur ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya modalnya, dan menilai investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti. Peraturan keputusan untuk pilihan investasi alternatif biasanya ada untuk pengurangan risiko investasi aliran dana tunai pada sebuah nilai suku bunga yang tepat yaitu beban rata-rata biaya modal perusahaan. Perusahaan meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan membuat nilai bersih investasi positif. Ketika menanggapi pilihan ekslusif satu sama lain, sebuah perusahaan secara masuk akal akan memilih opsi yang menjanjikan nilai bersih maksimum.
Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran :
a.    Menentukan akibat relevan dari sebuah investasi multinasional
b.    Mengukur arus kas yang diperoleh
c.    Menghitung biaya modal multinasional

PERSPEKTIF IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif perusahaan induk.
Hasil dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan:
a.    Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal.
b.    Biaya izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan.
c.    Nilai inflasi nasional yang berbeda
d.   Perubahan nilai mata uang luar negeri
e.    Perpajakan yang berbeda.
Seseorang mungkin berpendapat bahwa risiko dan akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk domestik. Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara asal.
Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Perspektif dari perusahaan induk berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari Negara setempat. Mengevaluasi sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar negeri tidak menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi secara langsung dalam perusahaan lokal.

PENGUKURAN HASIL TERDUGA
Metode untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi penjulan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:
a.    Arus kas proyek versus arus kas perusahaan induk
b.    Arus kas perusahaan induk mengikat keuangan
c.    Tunjangan keuangan
d.   Risiko politis
Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar negeri yang diharapkan. Jika arus kas mata uang lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana untuk mengukur pengaruh perubahan nilai. Disini, penurunan nilai dalam Russian Ruble yang berhubungan dengan dolar Amerika Serikat yang mengurangi ekuivalen pendapatan bunga. Perubahan nilai tukar mempengaruhi arus kas bersih . Maka, perhitungan pengaruh pengukuran nilai tukar menjadi sangat penting untuk setiap kegiatan.
Ketika sebuah pandangan perusahaan induk dipakai, arus kas pada perusahaan induk jarang mencerminkan semua yang berafiliasi di luar negeri. Arus kas yang relevan adalah semua yang berakibat langsung dengan perusahaan induk.
Sumber utama arus kas perusahaan induk termasuk utang pinjaman perusahaan induk, dividen, biaya perizinan, beban tambahan, royalti, biaya transfer untuk pembelian atau penjualan kepada perusahaan induk, dan memperkirakan nilai akhir proyek. Pengukuran dari semua arus kas ini membutuhkan sebuah pemahaman tentang perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, potensi inflasi di masa depan dan nilai tukar, dan perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi adalah relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan lokal dalam memperkirakan arus kas masa depan. Ketika aturan pengukuran dipergunakan dalam mempersiapkan semua akun yang berbeda ini dari semua negara asal, perbedaan estimasi arus kas mungkin bisa terjadi. Satu contohnya adalah depresiasi berdasarkan pergantian nilai daripada biaya historis. Perbedaan ini bisa mempengaruhi pajak pendapatan perusahaan dan, arus kas.
Oleh karena itu, hal ini membutuhkan estimasi inflasi yang akan terjadi dan imbasnya pada nilai tukar yang digunakan untuk mengubah arus kas luar negeri dengan mata uang perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan yang berhubungan dengan sumber pendapatan pajak luar negeri harus diperhitungkan.

BIAYA MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini:
Ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
Dimana:
ka = beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal
ke = biaya ekuitas
ki = biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T = nilai pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa cara.  Satu cara yang paling populer adalh menggabungkan hasil deviden yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharpkan.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengaturan sistem informasi dari sebuah perusahaan dunia sangat penting dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan yang dijelaskan di atas. Tugas ini sangat sulit, sebagai sebuah kerangka kerja multinasional yang lebih kompleks daripada sebuah kerangka kerja suatu negara.

Permasalahan Sistem
Jarak adalah sebuah kesulitan yang sangat jelas. Terkait dengan masalh geografis, komunikasi informasi formal secar umum mengganti hubungan personal antara manajer lokal dan markas manajemen. Perkambangan teknologi informasi harus mengurangi kerumitan ini, tapi tidak menghapuskannya secara penuh.
Rendahnya penyebaran dengan pemusatan yang tinggi telah digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, IS domestik harus mendominasi. Keseragaman standar data dan aplikasi mendominasi sistem IT dunia.
Penyebaran yang tinggi dengan pemusatan yang rendah adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi yang berbeda secar geografis. Cabang lokal diawasi secara signifikan melalui departemen strategi IT mereka dan sistem yang berhubungan.
Mungkin tantangan yang paling besar adalah dalam menghadapi sistem spesialis adalah merancang sistem informasi perusahaan yang mengijinkan manajer keuangan mersponnya secara tepat terhadap fenomena kompetisi global. Perubahan kondisi memberikan deregulasi pasar dan pengurangan masalah tarif, perusahaan dapat mengakses pasar luar negeri baik langsung atau tidak langsung melalui usaha bersama, aliansi strategis dan penyusunan kooperatif lainnya. Akses terbuka ini menjadikan intensitas kompetitif dimana perusahaan menggunakan strategi dengan (1) melindungi penguasaan pasar setempat, (2) menembus pasar pesaing setempat untuk menyangkal penguasaan pasar dan pendapatan mereka, (3) menghasilkan penguasaan pasar yang signifikan di pasar kunci negara ketiga.

Permasalahan Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan berbagai macam informasi untuk manajemen perusahaa, berkisar dari pengumpulan data untuk laporan likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk membiayai pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang disebarkan, manajemen perusahaan harus menentukan waktu yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi yang diminta, frekuensi laporan, dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan dan pengiriman yang tepat waktu.
Manajer yang berbeda lingkungan memiliki cara menganalisis dan memecahkan masalah yang berbeda, landasan keputusan yang berbeda, dan bersaing dalam usaha yang berbeda. Kebuthan informasi langsung adalah sebuah konsekunesi langsung. Oleh karena itu, kita memiliki permasalahan mendasar bagi perusahaan multinsional. Manajer lokal mungkin membutuhkan informasi keputusan yang berbeda daripada markas manajemen.
Masalah pokok informasi lainnya adalah pertanyaan penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di AS umumnya lebih menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena itu, laporan dari usaha multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka supaya markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dolarnya.

MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
·      Menentukan atau mengecilkan pendapatan dan pembiayaan
·      Penerjemahan laporan untung dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan
·      Membelokkan performa perbandingan dari waktu ke waktu.

MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para manajer untuk
a.    Melaksanakan strategi keuangan global MNE
b.    Mengevaluasi tingkatan di mana strategi yang dipilih berperan dalam meraih target perusahaan
c.    Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target financial perusahaan seefektif dan seefisien mugkin.
Sistem kendali keuangan hasilnya, adalah system komunikasi dan pengukuran kuantitatif yang memfasilitasi pengendalian dengan cara (1) mengomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan criteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi kinerja, dan (4) memberitahukan deviasi antara kinerja aktual dan terencana bagi yang bertanggungjawab.

Sistem Pengendalian Multinasional Melawan Domestik
Penelitian menunjukkan bahwa system yang digunakan oleh kebanyakkan perusahaan multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri mereka adalah identik dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik. Sistem pokok yang digunakan di luar negeri mencakup pengendalian financial dan permodalan serta kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menwarkan empat alasan dasr untuk hal ini :
a.    Pertimbangan pengendalian keuangan pada tahapan awal pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
b.    Biasanya memang lebih murah untuk memindahkan system domestic dari pada menciptakan seluruh sistem dari awal untuk usaha luar negeri.
c.    Untuk menyederhanakan persiapan dan penggabungan laporan keuangan gabungan , pengendalaian perusahaan tetap memaksa bahwa semua cabang usaha menggunakan format dan jadwal yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data usaha dan finansial.
d.   Dewan eksekutif pembentukan sistem domestik dalam usaha luar negeri dan atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika mereka dapat meneruskan untuk menggunakan seperti halnya sistem pengendalian domestik, karena mereka telah meraih titik tertinggi dalam manajemen dengan menguasai sistem domestik.

Penganggaran Operasional
Ketika target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan, manajemen selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi manajemen. Laporan pemasukan modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya dipindahkan ke dalam prinsip akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari mata uang lokal(Local Currency/LC)  ke dalam mata uang yang berlaku di perusahaan induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual dan profit modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan analisis varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpangan dari anggaran bisa diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen.
Kinerja keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa berakibat signifikan dalam menilai performa unit usaha luar negeri dan para manajernya. Fluktuasi nilai mata uang bisa merubah untuk membalikkan keuntungan (diukur dengan kkurs lokal) menjadi kerugian (dikemukakan dalam mata uang negara asal).
Beberapa menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi luar negeri terjadi di lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar negeri. Penerjemah untung dan rugi dengan kurs luar negeri tidak dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi dalam mata uang lokal. Semua yang menggunakan perspektif mata uang perusahaan induk berpendapat bahwa pemegang saham di negara asal pada akhirnya memperhatikan hasil dari raihan mata uang domestik, manajer luar negeri harus dinilai dengan standar yang sama.
Masalah tetap ada bahkan jika mata uang induk dianggap lebih baik untuk mengukur kinerja daripada mata uang lokal. Pada teorinya, nilai tukar antara dua negara sebaiknya sesuai pada proporsinya untuk mengubah nilai inflasi mereka yang berbeda. Pada praktiknya, perubahan dalam nilai tukar mata uang berada di belakang nilai inflasi luar negeri yang bisa mengubah kinerja pengukuran. Raihan nilai mata uang lokal dan ekuivalen dolar mereka meningkat saat inflasi membesar. Pada periode berikutnya, ketika nilai kerugian kurs valuta asing, nilai dolar dari pendapatan lokal jatuh bahkan jika pendapatan nilai mata uang lokal meningkat. Dalam keadaan ini, pengukuran dengan nilai mata uang induk memberitahukan elemen-elemen secara random dalam mengukur kinerja usaha luar negeri jika perubahan kurs valuta asing tidak seperti dalam nilai inflasi.
Pada akhirnya, harus ada yang menilai nilai unit usaha luar negeri sebagai sebuah investasi dengan kurs negara asal. Perspektif nilai mata uang induk adalah tepat untuk strategi perencanaan dan keputusan investasi jangka panjang. Akan tetapi, landasan nilai mata uang yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja manajerial bergantung pada siapa yang menghitung kemungkinan pertukaran. Jika bendahara perusahaan mengatur resiko pertukaran, kemudian sangatlah logis untuk mengukur kinerja performa dalam mata uang lokal. Mata uang induk mengukur berlaku jika untung dan rugi pertukaran dihilangkan dalam mengevalusi para manajer asing. Jika para manajer lokal mempunyai materi untuk mengatur untung dan rugi pertukaran, mengukur performa mereka dalam nilai mata uang induk dapat dipertimbangkan.
Nilai sebanding bisa digunakan untuk mengawasi kinerja relatif anggaran. Jika kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk menyusun anggaran dan menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para manajer berbeda. Pertimbangan beberapa kemungkinan :
1.      Anggaran dan catatan kinerja pada nilai awal di tempat. Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi yang biasanya digunakan untuk menyusun catatan anggran dan kinerja.
2.      Nilai anggaran akhir dan catatan nilai akhir. Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama.
3.      Penganggaran pada nilai awal dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal bertanggung jawab penuh untuk perubahan nilai tukar..
4.      Catatan anggaran dan kinerja menggunakan nilai tukar terproyeksi. Sistem ini mencerminkan perpektif mata uang lokal.
5.      Anggaran pada nilai terproyeksi dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal tidak bertanggung jawab atas penggabungan nilai tukar. Manajer bertanggung jawab untuk (dan oleh karena itu mendorong merka untuk melindungi) perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan.

Analisis Perubahan Nilai Tukar
Gambaran sebuah landasan untuk menganalisis perbedaan anggaran ketika tanggung jawab atas perbedaan pertukaran dibagikan antara manajemen lokal, manajemen divisi usaha internasional (variasi nilai mata uang induk), dan bendahara perusahaan (perbedaan dari nilai anggaran). Divisi internasional bertanggung jawab untuk membentengi perubahan niali tukar yang tidak diharapkan, sementara bendahara perusahaan bertanggung jawab ntuk akurasi perkiraan nilai.
Cara Menganalisis Perbedaan Nilai Tukar
Penghitungan
Tanggung Jawab
Jenis Usaha
Nilai Tukar
Perbedaan
Mata uang lokal usaha
LC Anggaran
x Anggaran
Mata Uang Lokal
     (Manajemen Luar Negeri)
- LC Aktual
x Anggaran
=perbedaan usaha
Mata uang perusahaan induk
 LC Aktual
x Anggaran
Mata uang perusahaan induk
     (Manajemen Pusat)
 -LC Aktual
x Aktual
=perbedaan pertukaran
Perbedaan valuta asing dari anggaran
LC Anggaran
x Anggaran
=Nilai Tukar
     (bendahara)
-LC Anggaran
x Aktual
Selisih dari anggaran

PENETAPAN BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model harga dasar.
Sementara digunakan sebagai target, biaya yang diizinkan juga tidak statis. Selama produksi, biaya yang diizinkan dikurangi setiap bulannya sengan sebuah nilai pengurangan biaya yang berdasarkan pada objektif profit jangka pendek. Pada tahun-tahun selanjutnya, biaya sebenarnya dari tahun sebelumnya adalah titik awal untuk pengurangan lebih jauh lagi, dengan demikian hal ini memastikan adanya pemotongan selama mobil masih dalam produksi. Pasar dengan sistem ini, dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem pembiayan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Pembiayaan kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.
EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Penilaian performa adalah inti untuk sebuah sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk
a.    Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas.
b.    Menilai profitabilitas dari usaha yang ada.
c.    Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana.
d.   Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahan secara produktif.
e.    Mengevaluasi performa manajerial.
Penilaian perfoma usaha luar negeri harus berurusan dengan kerumitan tersebut seperti nilai tukar yang melambung, inflasi luar negri, biaya transfer, budaya antar negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari lingkungan stempat. Jika semua factor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan induk akan mendapatkan pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa standar yang tidak tepat mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat langsungnya adalah berkurangnya efesiensi perusahaan dan (kemungkinan) berkurangnya persaingan.

Konsistensi
Hasil survey menunjukkan bahwa hakikat penialian performa adalah untuk memastikan profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya adalah untuk menekan biaya produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar negeri meliputi kebutuhan untuk
a.    Supaya tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing utama.
b.    Menciptakan pasar untuk komponen-komponen dan prosuk yang bersangkutan.
c.    Menganekaregaman risiko bisnis.
d.   Mencari pangsa pasar baru.
e.    Memenuhi regulasi pemerintah.
f.     memperbesar biaya tambahan di antara unit-unit yang paling menghasilkan.
Kebanyakan objektif ini adalah strategis daripada taktis. Menekankan pada profitabilitas jangka pendek dan efesiensi  yang bisa mengalihkan perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan mengasingkan perusahaan pribadi.
Kegunaan dari pengkuran performa nonfinansial untuk melengkapi pengukuran performa financial tradisional adalah konsisten dengan ide kontemporer dengan menggunakan catatan neraca (balance scorecard). Manajer cabang perusahaan harus berperan penuh dalam menetapkan semua objektif mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa target-target peforma jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam rencana strategis perusahaan.

Kinerja Unit Versus Manajer
Para manajer lokal secara jelas berpengaruh dalam melaporkan pendapatan melalui keputusan usaha mereka. Keputusan diambil di perusaan utama juga berpengaruh pada pendapatan luar negeri. Sebagai contoh, untuk melindungi nilai asset yang ada di negara yang mudah dievaluasi, bendahara perusahaan akan sering menginstruksikan unit asing untuk mengirimkan dana kepada cabang perusahaan yang berlokasi di negara dengan mata uang yang kuat.
Kebijakan dan tindakan perusahaan setempat juga secara langsung memengaruhi hasil laporan cabang perusahaan luar negeri. Rasio kapitalisasi minimum di beberapa negara sering memperbesar penanaman modal dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang dibandingkan. Pengendalian bursa luar negeri yang membatasi ketersedian valuta luar negeri untuk membayar kebutuhan impor yang akan sering menekan performa cabang perusahaan. Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan kinerja para manajer.

Kriteria Performa
Patokan tunggal tidak mungkin mencakup setiap actor dari performa bungan bagi markas utama manajemen. Dua criteria atau lebih criteria performa keuangan yang digunakan oleh MNC untuk menilai usaha luar ngeri mereka adalah hasil dari penanaman modal (ROI) dan performa yang dianggarkan. ROI menghubungkan pendapatan perusahaan dengan sebuah investai dasar yang jelas; performa yang dianggarkan membandingkan performa usaha dengan anggaran. Pengendalian anggaran berarti bahwa adanya perbedaan antara anggaran dan performa sebenarnya yang bisa diusut oleh manajer atau unit yang bertanggung jawab, satu penelitian klasik menunjukkan bahwa pengendalian anngaran lebih baik dari pada perbandingan ROI untuk menilai performa manajerial. Pengukuran ROI mungkin lebih tepai untuk mengukur performa unit, sementara perbandingan anggaran mungkin lebih berguna dalam menilai manajer.
Ukuran penting nonfinansial mencakup bursa saham, produk dan proses inovasi performa tepat waktu, rekewajiban produk, merespons pelanggan, pengembangan diri (diukur dalam jumlah yang dipromosikan), moral pegawai, (dipastikan dengam survey opini di tempat), dan pengukuran produktivitas. Tidak ada yang signifikan adalah performa dalam tanggung jawab social dan hubungan pemerintah setempat. Faktor nonfinansial seperti itu adalah vital untuk memastikan keberlangsungan kesuksesan di luar negeri.
Meskipun kesulitan dalam pengukuran, praktik kriteria non-finansial juga dianggap penting. Survey sebelumnya menyarankan bahwa bursa saham adalah penting, diikuti oleh produktivitas, hubungan dengan pemerintah setempat, kualitas pengendalian, serta pengembangan dan keamanan pegawai. Persoalan tambahan lainnya adalah menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen yang relevan pada indicator aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan perbandingan anngaran yang berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatn dan dasar investasi.

Ketentuan Pengkuran dan Perubahan Harga dalam Penilaian
Perancang sistem penilaian untuk usaha luar negeri juga harus menghasapi ketentuan pengukuran akuntansi. Pelaporan kembali seperti itu secara langsung memengaruhi pengukuran untuk komponen beragam ROI dan statistic kinerja penganggaran dan evaluasi kinerja. Sebuah sistem informasi internal, pengaruhnya sensitive dalam perubahan harga, memberikan landasan untuk strategi manajemen inflasi.untuk pembahasan yang lebih mendetail dari ketentuan tersebut, kami menggambarkan sebuah studi kasus yang menguji praktik penialian performa ICI, perusahaan bahan kimia raksaksa di Inggris.

PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga minyak, bahan mentah utama ICI , terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam setahun. Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah diberitahukan bahwa nilai hasil 50 persen saja sangat tidak memadai. Enam akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang terungkap:
a.    Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan
b.    Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
c.    Hasilnya mungkin dari a) dan b) , hasil dari modal mungkin ditekan
d.   Perbandingan performa per divisi dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap palsu
e.    Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti
f.     Perbandingan performa selamanya tidak akan benar
Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI menyatukan penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustments-CCA) salam sistem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua kategori : jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang, dengan ukuran arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang cukup bagi  pertumbuhan financial. Dalam memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di setiap negara.
ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI tentang keuntungan biaya usaha (sebelum bungan, Perpajakan dan dividen) untuk baiya asset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti bersih dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil untuk meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku (contoh pembagi akan berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan demikian  meningkatkan tingkat pengembalian.
Di Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak karena semua pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau menentukan pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di suatu negara dan dijulal di beberapa negara liannya. Dimana performa telah dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh : Brasil dan Australia), keuntungan diukur setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah karena semua cabang perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri, dan keputusan investasi dipengaruhi oleh perpajakan local dan insentif pajak. Dengan menggunakan jumlah biaya ROI berlawanana dengan baiya historis pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan local, insentif pajak dan inflasi.
Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran performa arus kas dan ROI untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan ukuran performa jangka panjang pendeknya adalah  untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).

Pengaruh Valuta Asing
Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa ekonomi mungkin sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.
Menurut ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bhwa sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada performa, ada pada reaksi efektif, dan menetukan sejauh mana manajer local diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam poudsterling.

STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.
Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini.
Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan, jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di Negara yang lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada penilaian performa.
Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.
Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negri:
a.    Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system multinasional.
b.    Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
c.    Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa.
d.   Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga.
e.    Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar negeri).
f.     Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai.
g.    Pengukuran performa ganda, financial dan non-finnsial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.

Nilai Pelaporan
Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak hanya untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses financial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor, Infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:

Penciptaan nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai

Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menetukan strategi usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.
Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud, laporan posisi keuangan termasuk asset tak berwujud, laporan biaya keuangan saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.
Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran performa bisnis internalnya. Hal ini menjamin keseragaman antara pengukuran financial dan non-finansial yang digunakan oleh pihak dalam dan semua yang digunakan di pasar. Model informasi ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini dilemparkan ke public pada tahun 1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis internasional.

SUMBER :

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat